Advertisement
PKM UMY Tingkatkan Kualitas Produk Industri Rumahan Mala Snack di Dusun Patosan Magelang
Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG—Aqidah Asri Suwarsi, dosen Program Studi Ekonomi Syariah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengadakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) bertema Peningkatan Kualitas Produk Berbasis Inovasi Produk dan Packaging Industri Rumahan Mala Snack di Dusun Patosan, Sedayu, Muntilan, Magelang.
Program Kemitraan Masyarakat (PKM) berlangsung di Dusun Patosan, Desa Sedayu, Kecamatan Muntilan, Magelang Jawa tengah (Bulan April - Mei-Juni) dan diikuti satu Home Industri Camilan dan Kue Mala Snack.
Advertisement
“Dari program tersebut diharapkan adanya peningkatan kesejahteraan keluarga Mitra sebagaimana program Nawacita, melalui peningkataan kualitas Produk Usaha dan peningkatan pendapatan mitra dengan semakin luas area pemasaran,” kata Aqidah.
Kegiatan ini diawali dengan observasi Permaslahan atau Kendala Mitra, selanjutnya Dosen Pendamping Abdimas memetakan kebutuhan Mitra, menyalurkan suport peralatan dari Bantuan Hibah Dana LP3M UMY. Selanjutnya Mengadakaan Pelatihan pertama yaitu Inovasi Produk dengan membuat pengembangan varian baru, dilanjutkan Pelatihan Packaging dan Labelling dengan mengganti Kemasan yang sederhana digantidengan kemasan plastik bersablon fasilitas dari dana hibah UMY. Pelatihan ketiga adalah Pelatiihan Digital Marketing dengan aplikasi Markletplace Shopee dan Instagram
Kegiatan Pengabdian ini sangat bermanfaat sekali bagi UMKM karena ada pendampingan usaha sekaligus ada support penambahan peralatan dari UMY sehingga menambah Value Added Kuantitas Produksi dan Kualitas Produk. Dari Segi Pemasaran UMKM dkenalkan dengan Shopee Dan Instagram sehingga lebih luas jangkauan Marketnya.
Melalui kegiata pengabdian masyarakat ini ada Produk baru yaitu Varian Camilan Slondok Pedas, dan ada packaging dan Labelling baru disemua produk. Secara omzet ada tambahan omzek menadi kue kleci terjual 38 bungkus, kue pelok 60 bungkus, slondok pedas 80 bungkus, kaacangbawang 30 bungkus slondok bawang 50 bungkus dari rata rata pendapatan Rp. 1.000.000, dengan perkiraan keuntungan 500.000 perbulan sebelum kegiatan dan setelah kegiatan keuantungan menjadi sekitar 800.000 bulan dengan pendapatannya sekitar Rp.1500.000 – Rp. 1.600.000. (ADV)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Naik 10%, Volume Kendaraan Diprediksi sampai 9 Juta di Solo saat Lebaran 2024
- Berbagi Kebahagiaan, Tuntas Subagyo Buka Puasa Bersama Anak Yatim di Sukoharjo
- Kabar Gembira Persis Solo, Irfan Jauhari Merumput Lagi setelah Absen Semusim
- Menang Pilpres, 9 Parpol Koalisi Indonesia Maju di Klaten Bertemu Bahas Pilkada
Berita Pilihan
- UMY Bantu Warga Dusun Sonyo Pahami Pentingnya Komunikasi Bencana
- UMY Kolaborasi dengan PDM Bantul Kembangkan Agribisnis Singkong
- LP3M UMY Bersama DLH Bantul Wujudkan Kampung Ramah Lingkungan
- UMKM dan PKK di Dusun Ngebel Dilatih Manajemen Organisasi
- KKN REG IT 120 UMY Bantu Digital Marketing UMKM di Bantul
Advertisement
Stok Cabai Melimpah, Harga Cabai di Sleman Anjlok Ancam Petani
Advertisement
Rela, Ungkapan Some Island tentang Kelam, Ikhlas dan Perpisahan
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement