UMY Berdayakan Guru TK dan KB ‘Aisyiyah dalam Penanganan Kegawatdaruratan Jantung Pre-Hospital.

Harianjogja.com, BANTUL—Fitri Arofiati, S.Kep., Ns., MAN., Ph.D., disen Magister Keperawatan Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengisi Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dengan kegiatan bertema Pemberdayaan Guru TK dan KB ‘Aisyiyah dalam Penanganan Kegawatdaruratan Jantung Pre-Hospital.

Kegiatan dilangsungkan secara daring lewat Zoom pada  28 Februari 2021. Selanjutnya, PKM secara luring berlangsung di  SD Muhammadiyah Wokonkromo 1, 28 Maret 2021. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diikuri 30 guru TK dan KB ‘Aisyiyah Kabupaten Bantul.

“Tujuan kegiatan adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menangani kegawatdaruratan jantung pre-hospital dan merupakan pemberdayaan masyarakat berbasis pada guru TK dan KB sehingga dapat meningkatkan angka keselamatan dan menurunkan angka mortalitas pada fase gawat darurat (golden period),” ujar Fitri.

Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dalam 2 rangkaian, kegiatan pertama dilakukan secara daring yaitu pelatihan BHDA (Bantuan Hidup Dasar) secara daring mengenai materi BHDA dan keterampilan melakukan BHDA. Sedangkan kegiatan kedua dilakukan secara langsung dengan pelatihan tatap muka. Pelatihan ini dilaksanakan di SD Muhammadiyah Wonokromo 1 dengan peserta berjumlah 30 guru TK dan KB ‘Aisyiyah dengan dihadiri Dikdasmen PCA Bantul sebagai mitra.

Kegiatan pelatihan diawali dengan pengisian daftar hadir peserta, pengecekan suhu peserta oleh panitia dan cuci tangan bagi peserta. Selanjutnya dilakukan pembukaan acara oleh ketua tim pengabdian yang dilanjutkan dengan pelatihan. Pelatihan yang diberikan meliputi 3 jenis pelatihan yaitu pelatihan balut bidai, transportasi dan resusitasi jantung paru. Tiga puluh peserta yang hadir dibagi ke dalam 3 kelompok berbeda dengan masing-masing anggota dalam kelompok berjumlah 10 orang. Setiap kelompok mendapat pelatihan pada masing-masing jenis pelatihan dengan sistem rolling. Setiap kurang lebih 45 menit setiap kelompok mengikuti pelatihan pada sesi yang disediakan dan berlanjut hingga semua sesi habis.

Menurut Yulia Setyaningrum, S.Pd guru TK ‘Aisyiyah Bojong kegiatan pelatihan yang dilakukan ini sangat bermanfaat karena selama ini kejadia-kejadian yang tidak terduga berkaitan dengan pemberian bantuan hidup dasar ini sangat banyak, terutama bila terjadi pada orang-orang terdekat kita” Kita sangat terbantu sehingga harapannya dapat membantu orang-orang yang membutuhkan, dan lebih percaya diri karena sudah tahu ilmunya.

Sementara itu, Kusumaning Tyas, guru KB Bawuran menyampaikan bahwa saat ini lebih mantap dan percaya diri untuk bisa memberikan pertolongan pertama pada kasus-kasus yang mengancam jiwa. Pelatihan ini sangat menarik karena instrukturnya juga bisa memberikan materi dengan sangat jelas dan mampu membuat peserta aktif selama kegiatan berlangsung.

Ketua PCA Bantul sebagai mitra, Darinem, S.Pd memberikan dukungan dan ungkapan bangga atas kegiatan yang sangat mendasar sekali dibutuhkan oleh masyarakat. Kompetensi dasar ini sangat dibutuhkan oleh guru-guru TK maupun KB dilingkungan Dikdasmen Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah sehingga dapat diturunkan kepada murid-muridnya agar memiliki kemampuan untuk memberikan pertolongan pertama bagi masyarakat secara sederhana. Beliau menginginkan agar program pengembangan kompetensi diri bagi guru-guru dilingkungan Dikdasmen ini dapat dilanjutkan.

“Kegiatan berhasil dilaksanakan tanpa kendala. Peserta pada kegiatan pengabdian masyarakat ini sangat antusias berpartisipasi secara aktif dalam seluruh rangkaian kegiatan. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat secara tatap muka mematuhi protokol kesehatan,” ujar Fitri. (ADV)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News