Advertisement

UMY Dorong Pemasaran Kandang Bambu lewat Media Sosial dan Marketplace

Media Digital
Rabu, 30 Desember 2020 - 18:37 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
UMY Dorong Pemasaran Kandang Bambu lewat Media Sosial dan Marketplace Tim KKN UMY kelompok 167 Padukuhan Jetis, Dusun Daleman, Gilangharjo, Bantul, menciptakan inovasi baru untuk para perajin kandang ayam. - Ist

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL – Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kelompok 167 Padukuhan Jetis, Dusun Daleman, Gilangharjo, Bantul, menciptakan inovasi baru untuk para perajin kandang ayam. Program ini dilakukan guna membantu keberlangsungan para perajin tepatnya di daerah tersebut untuk mampu menjangkau pemasaran kandang menjadi lebih luas.

Dengan memanfaatkan media sosial dan marketplace diharapkan mampu memudahkan para perajin dalam menjual kandang kepada pemakai.

Advertisement

Melalui program ini berbagai upaya yang dilakukan kelompok 167 KKN UMY di antaranya pengelolaan dalam pemasaran kandang ayam, yaitu dengan cara membuat standar ukuran kandang ayam agar biaya produksi lebih jelas.

Karena sebelumnya para perajin bambu kandang ayam tidak melakukan standarisasi ukuran kandang ayam, sehingga biaya produksi serta kebutuhan bahan dengan biaya penjualannya tidak sesuai.

Maka langkah yang dipilih kelompok KKN 167 UMY dalam programnya yaitu melakukan standarisasi guna mengatasi ketidakjelasan biaya dan bahan. Ukuran kandang ayam yang telah distandarisasi adalah ukuran Small, Medium, dan Large (S,M, dan L).

Untuk ukuran S mempunyai dimensi panjang (P) x lebar (L) x tinggi (T) yaitu 75 x 45 x 40 cm, dengan bahan produksi 1,5 batang bambu. Ukuran M mempunyai dimensi 70 x 70 x 70 cm, dengan bahan produksi 5 batang bambu. Ukuran L mempunyai dimensi 100 x 95 x 90 cm, dengan bahan produksi 6 batang bambu.

“Sehingga para perajin mengetahui berapa banyak bahan yang digunakan dan berapa besar biaya penjualannya pada masing-masing ukuran kandang apabila sudah diketahui berapa bahan yang digunakan maka dapat diketahui biaya produksi yang harus dikeluarkan pada masing-masing tipe kandang,” tutur Rela Adi Himarosa, dosen pembimbing lapangan KKN dalam rilisnya.

Sesuai ukurannya harga penjualannya cukup terjangkau yaitu sebesar Rp50.000-Rp 120.000. Selain itu kelompok KKN 167 UMY juga mengajak perajin agar mulai memanfaatkan penggunaan marketplace dan media sosial seperti Instagram dan Facebook untuk mendukung promosi pemasaran produk kandang bambu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

alt

LITERASI KESEHATAN: Warga Lansia Diminta Bijak Memilih Jenis Olahraga

Gunungkidul
| Jum'at, 26 April 2024, 22:07 WIB

Advertisement

alt

Giliran Jogja! Event Seru Supermusic Superstar Intimate Session Janji Hadirkan Morfem

Hiburan
| Jum'at, 26 April 2024, 17:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement