Advertisement
KKN UMY Bantu Warga Trimurti Tingkatkan Manfaat Kelapa
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di Desa Trimurti, Sawahan, Srandakan, Bantul, memberikan penyuluhan dan pelatihan pemanfaatan kelapa untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
KKN yang dibimbing Erni Suryandari Fathmaningrum, dosen Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMY, itu melibatkan 50 anggota PKK Desa Trimurti.
Advertisement
“Tujuan kami adalah membudidayakan olahan kelapa menjadi VCO untuk dijual guna meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Trimurti,” kata Erni.
Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dibantu sembilan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan masyarakat sebagai objek dari pengabdian ini. Kegiatan pengabdian ini mendapat respon yang luar biasa dari perangkat desa dan masyarakat. Ini bisa dibuktikan dengan setiap kegiatan/program yang dilakukan masyarakat bersedia hadir dan meluangkan waktu mereka mengikuti kegiatan ini dari sejak sosialisasi dan koordinasi, penyuluhan, sampai ke pelatihan pemanfaatan kelapa menjadi produk yang bisa mempunyai ekonomis yang tinggi. Beberapa hambatan yang terjadi masih dapat teratasi. Semua kegiatan dilakukan secara bertahap dan kontinu serta terkoordinir.
Kegiatan ini secara nyata berdampak positif dengan berubahnya pola pikir dan cara pandang masyarakat terhadap kelapa yang sebelumnya hanya menjadi santan untuk memasak saja. Hasil dari kegiatan ini sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sehingga mereka mampu meningkatkan perekonomian mereka dengan memanfaatkan potensi kelapa yang ada di lingkungannya menjadi suatu produk yang dapat dijadikan sumber penghasilan guna meningkatkan taraf hidup mereka.
Tim pengabdian pada masyarakat mempersiapkan materi dan bahan peraga pembuatan VCO yang kemudian dipresentasikan kepada peserta pelatihan. Materi yang disajikan saat presentasi antara lain manfaat VCO sebagai produk makanan sehat, pemanfaatan kelapa sebagai bahan baku pembuatan VCO, proses pembuatan VCO, dan pelatihan serta demonstrasi pembuatan VCO.
“Masyarakat merasa terbantu dengan program ini, karena selama ini kelapa hanya digunakan untuk memasa,” ujar Erni. (ADV)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Gita Pertiwi: Perlu Segera Ada Perwali Pembatasan Plastik Sekali Pakai di Solo
- Punya Gelar Profesor, Sonny Eli Zaluchu Selesaikan Doktor di UKSW Salatiga
- 457 Jemaah Calon Haji Asal Solo Berangkat Tahun ini, Masuk Kloter 90 dan 91
- Dies Natalis ke-54, UIN Walisongo Semarang Ziarah ke Makam Kiai Sholeh Darat
Berita Pilihan
- UMY Bantu Warga Dusun Sonyo Pahami Pentingnya Komunikasi Bencana
- UMY Kolaborasi dengan PDM Bantul Kembangkan Agribisnis Singkong
- LP3M UMY Bersama DLH Bantul Wujudkan Kampung Ramah Lingkungan
- UMKM dan PKK di Dusun Ngebel Dilatih Manajemen Organisasi
- KKN REG IT 120 UMY Bantu Digital Marketing UMKM di Bantul
Advertisement
Komplotan Spesialis Pengganjal ATM di Gerai Ritel Modern Ditangkap Polresta Jogja
Advertisement
Giliran Jogja! Event Seru Supermusic Superstar Intimate Session Janji Hadirkan Morfem
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement