Advertisement

UMY Dorong Kualitas Kesehatan Gigi di Taman Kanak-Kanak

Media Digital
Jum'at, 10 April 2020 - 13:07 WIB
Budi Cahyana
UMY Dorong Kualitas Kesehatan Gigi di Taman Kanak-Kanak Workshop TK Peduli Gigi Sehat yang diadakan dosen UMY Laelia Dwi Anggraini. - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Laelia Dwi Anggraini, dosen Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (PSPDG-FKIK) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), membentuk TK Peduli Gigi Sehat di Kota Jogja dalam Dental Prevention Care untuk Anak Milenial. Kegiatan itu adalah bagian dari Program Kemitraan Masyarakat (PKM) UMY.

“Tujuannya adalah menjadikan taman kanak-kanak [TK] yang peduli kesehatan gigi,” kate Laelia melalui keterangan tertulis kepada Harian Jogja, beberapa waktu lalu.

Advertisement

Kegiatan itu diukuti 100 guru TK di Kota Jogja. Kegiatan diawali dengan workshop sebanyak tiga kali di RSGM [Rumah Sakit Gigi Mulut] UMY. Workshop menghadirkan narasumber Laelia Dwi Anggraini, Likky Tiara, dan Pipiet Kusumastuti.

Workshop pertama tentang persamaan presepsi untuk Ikatan Guru TK Indonesia (IGTKI) dan perwakilan TK jejaring RSGM UMY. Workshop kedua tentang konsep TK peduli kesehatan gigi. Workshop ketiga tentang persiapan ke lapangan diikuti kunjungan ke TK Qotrunnada, Sonosewu.

“Sebenarnya masih ada agenda lain, yakni desiminasi hasil workshop dan penyuluhan untuk para perwakilan guru TK se-Kota Jogja pada 28 Maret 2020. Namun, karena UMY dan RSGM tertutup untuk pengumpulan massa, sehingga kegiatan itu dibatalkan. Adapun barang dan alat medis yang sudah dibeli, tetap diserahkan pada TK yang terlibat, sedangkan semua materi penyuluhan telah disampaikan pada saat workshop sebelumnya.,” ujar Laelia.

Menurut dia, hampir semua peserta workshop menyatakan perhatian untuk kebersihan gigi dan mulut masih sangat minimal di tinhkat TK. Kunjungan dokter gigi ke TK juga relatif jarang.

“Pelaksana lapangan untuk kesehatan anak TK ialah puskesmas, tetapi tidak pernah berkunjung, padahal sebagai pembina harusnya setahun dua kali ada kunjungan. Ada kemungkinan hal ini terjadi karena kesibukan di puskesmas,” kata dia.

Laelia mengatakan juga berharap kegiatan ini dilakukan kembali dengan menjangkau lebih banyak lagi TK di Jogja.

“Juga TK yang dibawah naungan Aisyiyah (TK ABA) supaya lebih banyak lagi dilibatkan,” ujar dia.

“Pengabdian masyarakat dilakukan sesuai rencana. Target kemandirian TK untuk peduli kesehatan giginya telah dilakukan. Tetapi tidak sempat melakukan desiminasi hasil, karena kewaspadaan Covid-19 yang melarang berkumpul bersama.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

alt

Calon Haji di Gunungkidul Dijadwalkan Berangkat Mei 2024

Gunungkidul
| Selasa, 23 April 2024, 13:27 WIB

Advertisement

alt

Queen of Tears Jadi Drama Korea yang Paling Banyak Dibicarakan Pekan Ini

Hiburan
| Senin, 22 April 2024, 11:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement